Koramil 1602 Sindang Bersama Forkopimcam Cantigi Melaksanakan Kegiatan Loka Karya Mini


24news.id.-Indramayu-Bertempat di Aula Kantor Kecamatan Cantigi Koramil 1602 Sindang bersama Forkopimcam Cantigi melaksanakan kegiatan loka karya mini UPTD P2KB P3A Cantigi, membahas tentang percepatan penurunan stunting di wilayah Kecamatan Cantigi
Hadir dalam kegiatan tersebut, Camat Cantigi Moch Zaenal Mutaqin, Danramil 1602/Sindang Kapten Inf Dadang Iskandar beserta Babinsa, Kapolsek Cantigi diwakili Aipda Aang Kunaefi, Ka UPTD P2KB P3A Cantigi, Ka PKM Cantigi, Ka KUA Cantigi, Pj Kuwu Cantigi Wetan, Ketua TP PKK Kecamatan Cantigi, Ketua TP PKK Desa Cantigi Wetan, Para Bidan dan Nakes PKM Cantigi, serta Para petugas PLKB.
Camat Cantigi M.Zaenal Muttaqin saat acara berlangsung mengatakan perihal yang di bahas pada lokmin tersebut adalah, Pemaparan tentang jumlah Stunting, dan pembahasan tentang pelayanan kesehatan gratis pada saat ulang tahun di PKM Cantigi.
“Serta pembahasan tentang rencana akan di adakan aksi di lapangan untuk percepatan penurunan stunting, dan pembahasan tentang program pemberian Vitamin A pada Balita dan ibu nifas,”Kata Camat Cantigi.
Sementara Kapten Inf Dadang Iskandar Danramil 1602 Sindang menyampaikan bahwa peran serta TNI AD adalah sangat dibutuhkan untuk penurunan stunting di wilayah kecamatan Cantigi.
“TNI berperan melalui penyediaan fasilitas kesehatan yang digunakan untuk pemeriksaan kesehatan, pemberian makanan tambahan, dan layanan kesehatan lainnya. Selain itu TNI juga membuat aplikasi E-Stuntad, aplikasi untuk mempermudah mengetahui sebaran wilayah stunting, sehingga dapat diintervensi,”kata Daranmil Kapten Inf Dadang.
Dengan demikian, peran ibu dalam mencegah stunting bukan hanya sebagai pemberi makan, tetapi juga sebagai pendidik, pelindung, dan penggerak utama dalam pencegahan stunting. Mereka adalah ujung tombak dalam upaya mencegah stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak.
(Maskani)