Antisipasi Kontijensi Terkait Pembacaan Keputusan PHPU,Kodim 0616 Indramayu bersama Polres melaksanakan Patroli 

Antisipasi Kontijensi Terkait Pembacaan Keputusan PHPU,Kodim 0616 Indramayu bersama Polres melaksanakan Patroli 

 

24news.id.-Indramayu-Kodim 0616 Indramayu bersama Polres Indramayu dan Unsur terkait melaksanakan Kegiatan apel siaga dan patroli gabungan antisipasi kontijensi terkait pembacaan hasil keputusan PHPU 2024 oleh Mahkamah Konstitusi.

 

Kegiatan Apel berlangsung di lapangan upacara Polres Indramayu, Jl.Gatot Subroto Kepandean Kecamatan Kabupaten Indramayu yang di pimpin oleh Kapolres Indramayu, AKBP Dr.M.Fahri Siregar.

 

Kapolres Indramayu AKBP.M.Fahri Siregar dalam Sambutan Apel kontijensi dalam rangka pembacaan PHPU Pilpres 2024, dikarenakan ada pergerakan masa dari beberapa daerah menuju Jakarta,tetapi Alhamdulillah untuk wilayah hukum Indramayu, biasa di konsinyasi untuk pergerakan massa, dikarenakan wilayah Kabupaten Indramayu masuk dalam wilayah provinsi penyangga.

 

“Apabila ada pergerakan unjuk rasa yang lebih besar, kita siap bergerak ke Jakarta,”Kata Kapolres Indramayu.

 

Sementara waktu personil yang berada di wilayah hukum Indramayu,TNI-POLRI dan Dinas terkait,akan adakan patroli siaga besar di kantor-kantor pemerintah terkait, seperti KPU Indramayu dan Gudang-gudang logistik, serta Pengadilan Negeri kelas 1B Indramayu, dan obyek vital nasional dan daerah.

 

“Untuk semua personil kita lakukan penggalangan dana pulbaket terkait Bangsit di wilayah Kabupaten Indramayu, dan mudah-mudahan di seluruh wilayah Indonesia dan khususnya kabupaten Indramayu,dalam keadaan baik-baik saja dan tetap kondusif apapun hasilnya,”Tegasnya.

 

Sementara itu,Dandim 0616 Indramayu Letkol Arm Andang Radianto,Personil Kodim 0616 Indramayu siap melakukan patroli KRYD bersama Personil Polres Indramayu di seluruh wilayah Indramayu.

 

“Apel siaga dan patroli KRYD kontijensi terkait pembacaan hasil keputusan PHPU 2024, oleh MK, bertujuan untuk mencegah potensi yang dapat menimbulkan Kamtibmas dan memecah belah keamanan dan ketertiban di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),”Pungkasnya .(Maskani)